24 HOUR – Dengan Deklarasinya Pasangan “Dadakan” Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar yang diusung oleh Partai Nasdem dan PKB, akan menimbulkan konfigurasi Capres lain yang menentukan pasangannya diluar ekspektasi publik.
“Anies-Cak Imin yang terkesan mendadak, menimbulkan efek bagi Calon Presiden yang lain, khususnya terkait penentuan pasangannya masing-masing agar pasangan mereka tetap berpotensi meraih kemenangan di Pilpres 2024,” papar Aven Januar, Koordinator Komunitas Ngobrol Pintar ini pada media, Sabtu (2/9/2023).
Mengapa begitu? Sebagai bagian dari otak atik konfigurasi politik pasangan Capres-Cawapres, Aven mengurai satu persatu yang pertama Prabowo Subianto sebagai Capres dari Partai Gerindra. Prabowo akan menentukan diantara opsi yang ada dengan memilih Airlangga Hartarto, representasi Golkar atau Zulkifli Hasan, representasi PAN, yang mana keduanya adalah bagian dari Koalisi yang tercipta minggu yang lalu. Ataukah Prabowo memilih Erick Thohir diluar jalur kepartaian, yang memiliki elektabilitas Cawapres cukup tinggi sebagai tokoh diluar ketua partai.
“Prabowo sebagai bagian mantan koalisi Cak Imin, tentu akan berhitung ulang pasangan cawapresnya, khusus potensi menurunnya elektabilitas dibasis cak imin, yakni Jawa Timur dan Basis Suara Nadhliyin,” jelas Aven yang mantan Aktivis Reformasi 98 Yogyakarta ini.
Kedua, lanjut Aven, Ganjar Pranowo dalam penentuan cawapresnya sedikit agak rumit karena potensial berpindahnya aras koalisi PPP ke poros keempat. Akan tetap Ganjar masih memiliki opsi Cawapres yakni TGB Zainul Mahdi sebagai representasi Partai Perindo yang juga memiliki elektabilitas yang tinggi, ataupun Oesman Sapta Odang sebagai representasi Partai Hanura. Atau bahkan diluar ekspetasi publik yakni memilih dari kubu TNI/Polri, ada dua opsi yakni Andika Perkasa Atau Budi Gunawan.
“Ganjar Pranowo yang ‘leading’ dalam beberapa hasil survey tentu harus berhati hati dalam memilih calon wakilnya, mengingat kekhawatiran salah pilih calon wakil justru akan menurunkan elektabilitas Ganjar sendiri,” papar Aven yang mantan Sekjen BEM FISIP Unair 2001-2002 ini.
Lalu poros keempat, yang menurut Aven bisa saja terjadi mengingat Partai Demokrat pasca kehilangan Capres Anies Baswedan akan mengambil alih kepemimpinan koalisi Poros keempat yakni dengan merangkul PPP dan PKS. Poros keempat ini juga memiliki pasangan mendadak yang juga populer di kalangan publik yakni AHY – Sandiago Uno.
“Poros keempat ini adalah upaya terakhir Partai Demokrat bersama PPP dan PKS untuk bisa memperebutkan panggung Pencapresan 2024 mendatang,” pungkas Aven (*)
Mendidik Penguasa Dengan Perlawanan ! Mendidik Rakyat Dengan Pergerakan !
Discussion about this post