REKAN MAGZ – Saat ini, dengan mudahnya kita menemukan macam-macam produk untuk kebutuhan sehari-hari, mulai dari produk untuk dapur hingga perawatan kulit yang diproduksi oleh pabrik. Menawarkan berbagai formulasi, produk-produk ini memang bermanfaat bagi manusia. Tetapi dalam pembuatannya atau pun limbah produksinya ternyata berdampak buruk bagi alam.
Berangkat dari kesadaran bahwa bumi kita semakin menua dan menumpuk penyakitnya akibat aktivitas sehari-hari manusia dengan atau tanpa disadari, Deasi Srihandi menggagas bisnis Green Mommy Shop yang berbasis ramah lingkungan.
Sulitnya Mencari Produk Ramah Lingkungan, Melahirkan Green Mommy Shop
Sepulangnya Deasi ke Indonesia bersama keluarga, Deasi menemukan kesulitan mencari produk-produk ramah lingkungan. Tidak seperti saat di luar negeri dulu, di mana produk-produk ramah lingkungan sangat mudah ditemukan di toko-toko. “Saat itu kami baru pindah kembali ke Indonesia, dan kami memang berjalan dengan concern dengan masalah bumi. Salah satunya dan toxic di keseharian kita. Saya sekeluarga tidak bisa menemukan produk yang benar-benar alami dan ramah lingkungan di toko di kota kami tinggal atau ke mana pun kami pergi,” tutur perempuan yang tinggal di Kota Malang ini.
Didorong ide dari sang Suami, akhirnya Deasi memulai langkah pertamanya membuat produk alami ramah lingkungan. Diawali dengan membuat sabun. Bermula dari produksi sabun ramah lingkungan itu, Deasi pun menggagas Green Mommy Shop (GMS).
Berdiri di bulan Maret 2010 dengan konsep home-store (toko di rumah), perempuan yang merupakan co-founder sekaligus formulator di Green Mommy Shop (GMS) dan Modern Homesteader ini pun telah membuat dan menjual berbagai produk. Mulai dari kebutuhan sehari-hari hingga skincare.
Baca artikel “Deasi Srihandi: Dari Alam, Perempuan Bisa Menumbuhkan Kebaikan” selengkapnya, di sini
Kolaborasi menjadi jantung dari misi kami bersama, cerita menjadi darah dari apa yang Rekan bawa sejauh ini. Kami bersama-sama membagikan ide, topik dan opini sebagai wawasan untuk dunia kreatif dalam berbagai perspektif.